Dia pacarku sejak 11 November 2010. Orangnya bertanggung jawab. Contoh laki-laki pekerja keras dan mandiri. Nggak pernah minta-minta ke orang tua :') Dia itu lelaki sejati yang punya prinsip dan ga ada yang bisa bikin dia nyerah. Aku suka sama sifatnya yang cowok banget :3 dia suka ngelindungin aku, perhatian, peduli, dewasa. Dia paling nggak suka liat aku sakit dan sedih :* uuuh, wanna hug you now honey *lebay? biar aja!* dia paling kesel kalo liat aku sms an pas lagi sama dia :p ngambekan, emosian, sukanya penasaran. UNYUUUUUUUUUUUUUUUU :3
468x60 banner ad
6.30.2011
KAGOL
Tau nggak rasanya kalo kamu diangkat tinggi-tinggi terus dihempas gitu aja? Kayak kucing yang diiming-imingi ikan tongkol. Udah ngiler, tapi ternyata itu cuma permainan. NGENES. SAKIT. PARAH. Oke oke, sebenernya aku nggak kayak si kucing yang ngiler-ngiler atau apalah itu. Bukan. Bukan pengen kayak gitu! Aku cuma semacam kecanduan sama sms dari orang. Ada beberapa orang selain mas Beny tercinta yang sms aku, sebut saja H dan J. Nah, mereka ini udah aku anggep kakak dan sahabat gitu deh. Kalo sama kak H aku sms an sejak 13 April 2010. Awalnya dia salah kirim gitu deh. Terus aku nanggepin dikit lah, intinya membodoh-bodohkan dia gitu *peace mas*. Terus berlanjut sampe sekarang. Dia tuh pinter. Anak IPA dan nilai kimianya amazing. Dia juga jago matematika. Oke cukup, dua pelajaran ini cukup bikin kagol yaaa -_-" terus aku sama dia suka saling memotivasi. Tapi yang lebih sering galau aku sih, soalnya aku anaknya pemikiiiir banget :'( apa-apa dibawa susah aja. Makasih ya mas. Nah, aku sedihnya karena dia tuh orangnya kalo lagi gak mood gamau sms an ih! -_-" hampir aja kena semprot dulu, saat aku nyinggung soal mbak -piip-. Oke mas, aku tu kayak Himawari yang gak dapet perhatian Shinchan saat kamu kayak gitu :o Terus soal J. Sebenernya ya dia baru aja sms an sama aku. Penyebabnya sama. SALAH NOMER. Tuhan, mengapa ada orang-orang macam mereka yang tidak memeriksa nomer tujuan dengan teliti? Bukankah seharusnya mereka berhati-hati sebelum mengirim sms atau menelepon? Ok cukup, aku nggak akan bahas ketololan mereka di sini :p Si J itu mukanya garang, menyeramkan, menyebalkan (?), tapi asik. Care gitu layaknya keluarga. Dia tuh tak anggep kayak kakak,adek,sekaligus tempat sampah. Baru 2 mingguan sms an, tapi rasanya kayak udah kenal lama gitu. Aku sama dia kayak Giant sama Jaiko (?) Oke oke. Mereka berdua intinya punya peranan penting di inboxku. Terus yang paling penting ya Beny Prastya dong :* tapi dia orangnya moody, galak, tapi ngangenin :* baik, perhatian, ah segalanya deh! :p cuman kalo lagi sibuk suka ngeselin. Lupa sama akuuuh :( uu udah ya, geje nih. Assalamuallaikum :)
6.29.2011
TEKAD
Entah kesambet hantu cilik dari mana, aku berani-beraninya nulis postingan macem gini :o jauuuuh dari karakterku yang agak-lumayan-pemalas. Ok, sebenernya nggak cuma AGAK LUMAYAN, tapi emang SANGAT pemalas. Itu adalah pernyataan yang aku denger dari Mama saya tercinta :-* muach! Sebenernya tanpa dilabeli seperti itu aku tau, hanya saja kadang gak peduli sama keprihatinan pemikirian macam ini. Oke. Keluarga ibu dan ayahku nggak ada riwayat RAJIN. Hampir semuanya nggak giat belajar. Contohnya aja Mama sama Omku (adeknya Mama). Mereka cuma belajar SKS (sistem kebut semalam). Itu tuh, yang cuma begadang semalem sebelum ujian berlangsung. Entah gimana caranya mereka ngelakuin itu semua. Aku rasa mereka harus bakar menyan, mandi tomat sama minum jus rumus dulu ya biar manjur? Atau bersemedi dulu di kakus agar dapat wahyu? Nggak tau gimana caranya, ALHAMDULILLAH Om sama mamaku termasuk dalam jajaran orang pinter dan juara *ehem!*. Mungkin ya.. aku termasuk orang kayak mereka. Eits, yang sama cuma malesnya, aku mah beruntung aja bisa keterima di IPA. Ya, jurusan IPA! :') Jurusan yang awalnya aku acuhkan karena kecintaanku dengan Sosiologi :) tapi akhirnya aku terdampar di sini atas keputusan sekolah dan tentunya keputusan Allah SWT, the only God for me :) Ya Allah, kalau memang ini keputusanMu, aku akan menjalaninya dengan ikhlas dan penuh tanggung jawab. Nggak ada baca novel dari siang sampe malem, nggak ada onlen sampe mata bengkak dan kemeng besoknya, nggak ada sms an sambil ngakak dari pulang sekolah sampe malam menjelang tidur, nggak ada acara nonton-nonton terlalu sering, dan macam-macam NGGAK ADA yang bisa mengurangi level kemalasanku. INI PARAH! Saat UAS, aku cuma belajar paling lama 90 menit tiap mapelnya, padahal sebelum UAS aku cuma bolak-balik buku tanpa menghafalnya sama sekali. Doaku, kelas 11 besok aku menjadi siswi yang sejati. Rajin walau nggak kutu buku. Nggak usah les nggak papa, asal rajin *like my mother said*. Ya Allah, semoga keinginanku membahagiakan keinginan orang tua terwujud :))
Things I Love
Music ♥ Jazz, Pop
People ♥ Muhammad SAW, Father (Jufrial), Michael Jackson, Celine Dion, Lady Diana, Cesc Fabregas, Iker Casillas, Jusuf Kalla, Soekarno, Dony Alamsyah, Darius Sinathrya, Lady Gaga, Song Hye Kyo, Won Bin, Lee Min Ho, Helen Keller, Thomas Alfa Edison, Beny Prasetya
Book ♥ Benny n Mice, Doraemon, Hai! Miiko, Crayon Shinchan, Detektif Conan, Eclair, Rain Affair, Remember When, Atlantis, Seri Tokoh Dunia
Song ♥ Billie Jean, You're Not Alone, Heal The World, Black or White, 21 Guns, Back to December, Sampai Menutup Mata, Ada Apa Dengan Cinta, Ingin Hilang Ingatan, Bohemian Rhapsody, Reason, Bertahan, Takkan Terganti, You're Still The One, If You're Not The One
Movie ♥ Insidious, Scream 4, Harry Potter, Hachiko, Spiderman 3, Heart 2 Heart, Ayat-Ayat Cinta
Interest ♥ Singing, swimming, reading, watching movies, chatting, browsing, listening your story
People ♥ Muhammad SAW, Father (Jufrial), Michael Jackson, Celine Dion, Lady Diana, Cesc Fabregas, Iker Casillas, Jusuf Kalla, Soekarno, Dony Alamsyah, Darius Sinathrya, Lady Gaga, Song Hye Kyo, Won Bin, Lee Min Ho, Helen Keller, Thomas Alfa Edison, Beny Prasetya
Book ♥ Benny n Mice, Doraemon, Hai! Miiko, Crayon Shinchan, Detektif Conan, Eclair, Rain Affair, Remember When, Atlantis, Seri Tokoh Dunia
Song ♥ Billie Jean, You're Not Alone, Heal The World, Black or White, 21 Guns, Back to December, Sampai Menutup Mata, Ada Apa Dengan Cinta, Ingin Hilang Ingatan, Bohemian Rhapsody, Reason, Bertahan, Takkan Terganti, You're Still The One, If You're Not The One
Movie ♥ Insidious, Scream 4, Harry Potter, Hachiko, Spiderman 3, Heart 2 Heart, Ayat-Ayat Cinta
Interest ♥ Singing, swimming, reading, watching movies, chatting, browsing, listening your story
Sampai Menutup Mata
Embun di pagi buta
Menebarkan bau basah
Detik demi detik kuhitung
Inikah saat ku pergi?
Oh, Tuhan. Kucinta dia
Berikanlah aku hidup
Takkan kusakiti dia
Hukum aku bila terjadi
Aku tak mudah untuk mencintai
Aku tak mudah mengaku ku cinta
Aku tak mudah tuk mengatakan
"Aku jatuh cinta"
Senandungku hanya untuk cinta
Tirakatku hanya untuk engkau
Tiada dusta, sumpah kucinta
Sampai ku menutup mata
Cintaku, sampai ku menutup mata :')
Di sampingmu
Aku tau kamu lagi punya masalah. Besar. Aku tau banget :-* aku selalu berusaha buat meringankan beban itu walau hasilnya nihil. Mungkin partisipasiku nggak bakal ada artinya dalam masalahmu. Tapi saat kamu membutuhkanku untuk berbagi, berkeluh kesah, dan bersandar, aku selalu ada untukmu :) aku mau jadi tempatmu meluapkan segalanya. Hey Beny Prastya, I'm here to hear your story and going to help you to fix this fucking problem :))
6.26.2011
Dyas Selvika Julianisa
Judul di atas merupakan nama dari seorang sahabatku di SMA. Merupakan sosok yang lincah, cerewet, moody dan teliti. Walaupun kadang galak, aku nggak pernah kena bentaknya looh. malah aku pernah bentak dia huhu maaf banget ya Selvi :'(( dia tuh temen yang paling sering menghabiskan waktunya denganku. Sejak awal X.5, aku paling sering duduk sama dia. Aku masih inget waktu kita ada di kelas X.9 saat masih MOP. Kita awalnya gak terlalu kenal, terus dia ngajak kenalan di tangga. "Namamu Sylvi ya?" tanyanya. "Iya," aku jawab dengan ekspresi sedikit malu dan tersenyum. "Namaku Selvi," katanya sambil meringis. Oh, please. Aku gak nanya Sel :p *bercanda* *dibacok Selvi* *dicegurin ke septic tank sekolah*. Kalo kamu kenal dia pertama kali, yang terlintas adalah anak yang sedikit individualis. Mungkin karena dia anak kos, apa-apa sendiri, dan dia jadi kayak gitu. Tapi aslinya dia baik banget lho. Dia anaknya juga nggak manja, apa-apa sendiri. Nyuci, nyetrika, makan, ke sekolah, semua sendiri. Dia berasal dari SMP N 2 Rembang. Sekolahnya itu menduduki peringkat pertama sekolah SBI di Jawa Tengah lhooo! *tiup terompet* *bakar sate kambing*. Makanya dia kadang ngedumel sama fasilitas sekolah ini *ekhem!* Walaupun kadang dia geje, suka nangis, dan gampang ngambek sama temen laen, aku gak merasa terbebani atau kesal. Dia kalo curhat sama aku sih :p aku tau lhooo hampir semua kisah cintanya dari SMP terakhir sampai SMA ini :p nananananana~ kupegang rahasiamu! #nyanyi. Yang jelas, aku mau bilang aku sayang sama kamu Sel :'D makasih ya udah jadi teman terbaik di SMA. kamulah yang paling tau siapa orang yang aku cinta, aku kagumi, aku sebelin. Kamulah yang pertama kali tau tiap moodku berubah di sekolah. Thank you, Girl :-* you made my day so colourfull!
:D
25 Juni 2011. Nggak nyangka. Hari ini adalah hari penuh warna bagiku. Hari pembagian rapor, kenaikan kelas, penentuan jurusan, dan peringatan dua tahun kematian King of Pop, Michael Jackson. Hari ini aku resmi naik kelas XI IPA. Itu artinya, usahaku memompa nilai IPA maupun IPS berhasil. Aku nggak pernah terpikir bakal dijurusin ke IPA, karena aku sebenernya minat sama sosiologi. Aku pengeeeeeeeeeeeeeeen banget jadi psikolog yang bisa membantu orang-orang berdiri tanpa keraguan dalam hidupnya. Menepis semua masalah manusia yang kompleks dan menyadarkan mereka dari apa yang menyimpang. Aku suka sama akuntansi walaupun belum menguasai mata pelajaran itu, masih penasaran sama geografi juga. Jadi intinya? Ya, aku menyukai IPS. Aku cinta sejarah. Ya, masih mending karena sejarah juga masuk dalam pelajaran IPA. Aku terharu sih bisa masuk IPA :") seenggaknya ibuku bangga. Anak sulungnya yang super-duper-ekstra pemalas ini masuk ke golongan eksakta walaupun tidak tahu harus sekeras apa aku berjuang dan bersaing dengan anak-anak yang tingkat kerajinannya jauh di atasku. Aku ambil hikmahnya aja, berikut alesan aku bersyukur masuk IPA walau melenceng dari minat:
1. Lebih fleksibel
2. Daya saingnya lebih tinggi (rata-rata anaknya jenius dan ambisius)
3. Membanggakan orang tua
Aku sedih juga bakalan pisah jurusan sama beberapa temen yang asyik. Uh, aku maaaaaaauuuuuu maen sama mereka lagi, sekelas sama mereka lagi, huh :'( seandainya kita bisa bersama hingga dua tahun ke depan, pasti semua akan terasa lebih sempurna :) tapi aku yakin, Allah SWT telah menakdirkan kita bertemu, berpisah, dan berkumpul kembali dalam waktu yang tidak kita duga. Allah, Kau tahu yang terbaik untuk para hambaMu ini. terima kasih telah kau kabulkan keinginan hamba untuk membanggakan orang tua. Alhamdulillah :))
Miss you
I just wanna say that I missed you more. Really missing your hug and your smile when I was crying and told you what am I feeling :) You're my reason I had spirit on school and through the days, I swear. Nobody wants to replace you as my special boy ☺ give me your special touch, and nothing's gonna make me doubt of you :") just believe that I will never gone! :)
6.25.2011
Naik Kelas! :)
Hari ini, Sabtu, 25 Juni 2011, aku resmi naik kelas dengan nilai yang lebih baik dari semester lalu. Yang lebih spesial adalah, aku masuk kelas XI IPA :D yeay! Walau nggak berminat sama fisika dan matematika, seenggaknya aku bikin orang tua bangga. Itu jauh lebih penting buat aku. Aku tertarik sama sosiologi, tetapi IPA adalah jalanku sekarang. Mungkin saat kuliah nanti, aku akan mempelajari sosiologi karena aku bercita-cita menjadi seorang PSIKOLOG :) aku pasti akan ngejar fakultas itu karena dari sekarang aku udah minat. Aku milih IPA karena jurusan ini lebih fleksibel. Terima kasih Ya Allah :) kau berikan hamba kemudahan dalam menggapai cita-cita. Dulu aku pengen jadi dokter, tapi sejak SMA, semua itu berubah setelah aku jadi tempat curhat beberapa temen, dan rasanya asyik kalau solusi yang kita berikan berhasil. Karena kuliah di kedokteran butuh banyak biaya, tenaga, dan waktu yang dikorbankan, aku mengundurkan diri saja heheh :D aku juga agak jijik sama darah orang lain u,u gimana mau jadi dokter yang berhasil? Fakultas Psikologi UGM, waits for me yaaa! :)
#29
Sejak Juli 2010, aku punya keluarga baru di SMA Negeri 2 Yogyakarta :D sekolah yang awalnya kuanggap nggak akan mendatangkan teman yang cocok buatku. Sungguh. Aku nggak mau di sini awalnya. Sampai suatu saat aku disuruh ikut TONTI (Pleton Inti) sama seseorang. Awalnya sih ragu, tapi aku nurut aja. Akhirnya, setelah mengikuti PLBB (Pengenalan Latihan Baris Berbaris) dan disaring jadi Balonti (Bakal Calon Inti), aku resmi jadi Canti (Calon Tonti) tanggal 31 Juli 2010. Sejak hari itu, aku dan puluhan teman lainnya menjalani latihan setiap hari Senin-Jumat yang menurutku cukup berat pada awalnya. Mental dan fisik kami digembleng sedemikian rupa sehingga kini kami terbiasa disiplin. Tanggal 24 Oktober, kami dilantik menjadi Kanthi SMADA #29 dan pada tanggal 24 Juni kemarin, kami resmi menamai pasukan kami. Nemesis Falcon. Terima kasih untuk semua keluargaku. Aku sayang kalian :")
Sepuluh Lima (Slim)
1. Aditya Prima Yoga Purwono
2. Ainina Zahra
3. Alfandya
4. Arif EKo Nugroho
5. Audita Rizqina Amalia
6. Azka Yahdiyani Putri
7. Bagas Waras
8. Dea Amelia Kendriastuti
9. Desma Hanjani Putri
10. Dewi Endah Puspitaningrum
11. Dian Triastuti
12. Dianita Wahyu Putri
13. Dyas Selvika Julianisa
14. Farah Fauziyyah
15. Fazlus Shidqie
16. Hana Naufalinda Afifah
17. Hanan Yunisar Saputra
18. Hidayat Budi Tranggana
19. Irmalia Nur Sukmananti
20. Jason Kurniawan
21. Latifah Nurul Aini
22. Muhammad Adi Pradana
23. Muhammad Irfan Rizaldy
24. R Danang Widianto
25. Raditya Tanaya
26. Ramadhani Ari Noor Fajarwati
27. Ridwan Saputra
28. Rizka Nadia
29. Rizky Nurkharismadika
30. Sylvia Deta Evrinida
31. Trisya Rizka Nuzula
32. Wara Pawestri
Bimbang
Kadang aku nggak bisa membaca pikiranmu. Semua perkataanmu terasa baur untuk dicerna. Seakan telinga ini tidak berkoheren dengan apa yang terucap dari bibirmu. Hambar. Aku semakin susah mengikuti arusmu. Aku yang terlalu, atau kau yang sengaja buatku gundah? Aku mencintaimu sangat :-* terkadang, merasa galau atas sikap orang tersayang lumrah kan?
Tuhan
Dialah yang paling sempurna
Hanya Dia satu yang kuandalkan
Maafkan aku Tuhan
terkadang aku hanya berbicara padaMu
di saat aku membutuhkankuasaMu
kala aku mencoba gapai ridhoMu
Sendu
Kutatap sajadah terhampar
Mukena berserakan
Ya Allah, adakah pintu maafMu terbuka?
Untukku dan mereka yang lalai
Kumohon Tuhan..
Jadikan hambaMu ini makhluk yang berguna
Syukurku kusembahkan padaMu Tuhan
atas segala berkat yang Kau beri selama ini
dalam belasan tahun yang berharga ini
Semoga Kau senantiasa mendengarku
Rintihan makhluk kecil tak berdaya ini
6.24.2011
Friends
I love you friends. I loved when you gave me the birthday cake and the nice surprise on Friday, June 10th 2011. I liked when you all make me laughing at class, talking together and shared what we have to share. We are not the kind student, but we are not the lazy student too. I remember when we had the agreement to meet at April 11st, 2021, when we are growing as the success people. Amien :) We swear to keep our friendship till we die and being the good friend for each other. Don't leave me friends. Because my heart already taken by you all ♥ your spirit, love, and smile made me up and never thinking of the sad moments on the past. I decided to be yours and stay at your mind and heart, but I don't know till when will I stay there. For ever after may be? Or when you have the new friends. Take my hand friends, and hold our hand each other. Feel that our feeling never being ended.
My words for X.5 :)
I just cannot believe
That the ending has come
Not for our friendship of course
But we cannot seat at the same class anymore
I, You and We
Together to studied here since July 2010
Through the hard days with laugh and tears
I remember when we were smile and sad
Always remember of our class
Hold my hands, friends
And say "I love you" together
Because the time will not repeats
And we cannot play it back
It's turn of us for apart
Closing our memories on X.5
And make the new year for our class
It's being ended since we had a camp
But we have to make an agreement
That "all of the fault must be forgiven"
Because we are loving each other
Don't lie and don't unbelieve me
We ever blame each other
Felt that ourself are the best than others
Nothing perfect friend
I'm going to meet you all
If I get the success and make you proud of me :'*
That the ending has come
Not for our friendship of course
But we cannot seat at the same class anymore
I, You and We
Together to studied here since July 2010
Through the hard days with laugh and tears
I remember when we were smile and sad
Always remember of our class
Hold my hands, friends
And say "I love you" together
Because the time will not repeats
And we cannot play it back
It's turn of us for apart
Closing our memories on X.5
And make the new year for our class
It's being ended since we had a camp
But we have to make an agreement
That "all of the fault must be forgiven"
Because we are loving each other
Don't lie and don't unbelieve me
We ever blame each other
Felt that ourself are the best than others
Nothing perfect friend
I'm going to meet you all
If I get the success and make you proud of me :'*
KELASKU
Ini sekilas tentang kelas tercintaku. Ya. X5. SLIM. Walaupun kadang ngerasa nggak sreg sama satu dua makhluk, totally, aku cinta sama kelasku ini kok :-* berikut sekilas tentang kelasku :D
Kelas X.5 terdiri dari 32 siswa. 18 putri dan 14 putra. Wali kelasnya adalah Ibu Sri Maryati. Diketuai oleh Raditya Tanaya dengan Dea Amelia Kendriastuti sebagai wakilnya. Jujur, anak-anak di sini banyak yang punya prestasi dan beberapa eksis di kelas laen :p di sini anaknya pada aktif semua. Yang ikut KIR, TONTI, Frosa, Dewan Ambalan, OSIS, MPK, Teater, Padus, Basket ada semua. Ada Adit yang jenius, Zahra yang lincah, Alfan yang baik hati, Arif yang cerdas, Lia yang pinter Inggris, Yepe yang disiplin, Bagas yang setia kawan, Dea yang dewasa, Desma yang pintar matematika, Endah yang berotak encer, Dian yang rajin, Nita yang aktif, Selvi yang cerewet, Farah yang rame, Azul yang bawel, Hana yang telaten, Hanan yang multitalenta, Dayat yang menghibur, Irma yang pendiem, Jason yang ngantukan, Ifah yang galak, Adi yang nggak bisa diem, Irfan yang polos, Danang yang asik, Radit yang tegas, Ari yang lucu, Ridwan yang aneh, Rizka yang serba bisa, Dika yang enak diejekin, Sylvi yang sensi, Trisya si cewek galau, dan Wara yang mengejutkan. Pertemanan kami berawal dari PLBB yang membutuhkan kesolideran teman-teman sekelas dan kerjasama yang baik, lalu Fun Walk SMADA yang penuh keceriaan dan persahabatan. Disusul HUT Jogja yang membuat kami tertawa habis-habisan melihat dandanan Jawa satu sama lain. Lalu semester II banyak kegiatan yang tak kalah asik, seperti DBL, Liga Basket, dan Liga SMADA yang membutuhkan semangat dari kami semua. Kekeluargaanlah yang harus diutamakan. Ada drama kelas yang akhirnya maju di SMADA English Night (SEN), lalu Festival Kesenian Rakyat (FKR) saat Kemah Besar 2011. Kalo boleh jujur, X5 adalah kelas yang paling bisa kompak duluan dibanding kelas lain. Saat kelas lain masih sibuk beradaptasi antar penghuninya, kami bisa membuktikan bahwa segala sesuatu akan terjadi dengan sendirinya apabila ada kesadaran satu sama lain. Kelas kami bukan berarti tidak memiliki masalah. Sempat ada masalah dengan beberapa kakak kelas cewek maupun cowok, tapi itu semua bisa teratasi dengan baik berkat kita yang mau menyatu. Kelas kami adalah kelas terheboh, tergaul, dan kelas yang paling banyak memiliki skandal. Walaupun begitu, aku sayang sama kelasku :-* kalian adalah alasan utamaku betah sama sekolah macam ini selain karena KANTHI #29 :) Aku bersyukur deh di SMADA punya temen sekelas kayak kalian :D walaupun pada akhir-akhir semester 2 ada beberapa hal yang agak menyimpang dari yang seharusnya terjadi, itu nggak masalah. Walaupun pada akhirnya beberapa kayak punya masalah dalam diamnya, biarin itu terjadi. Jangan diosak-asik. Biarlah yang bermasalah menyelesaikannya sendiri. Jangan meninggalkan kesan buruk saat akan berpisah. Ini sedikit puisi untuk kelasku:
Pertemuan itu terasa indah
perbedaan dalam keanehan berbaur
menyatu bagai langit dan bintang
puluhan nafas bertaut
mengisi ruang tersudut di lorong itu
membelah seluruh keegoan
Mungkin dulu kita tak saling tau
Mungkin benci pernah menyelinap
entah dalam diam, atau sengaja diciptakan
tapi hati ini haus persahabatan
Riang tawa dalam satu tahun
seluruh kerja sama dalam segala hal
seakan merasa diri ini satu
dan tak dapat dipisah lagi
Tak ada yang tau kapan
seorang dari kita pergi
meninggalkan kenangan manis
selamanya
tapi nafas cinta ini tetap berhembus
membawa larut tawa kita selama ini
mengiringi langkah penerus
Seluruh semangat selama ini
tak dapat kita lihat lagi
hidup bukan film yang dapat diputar
namun seluruh kenangan akan tersimpan rapi
di hati dan pikiran masing-masing
selubungi imajinasi masa depan
Terima kasih X 5
Satu tahun kujalani bersama kalian
tak akan ada kata jemu mengingatnya
Terima kasih Ibu Maryati
Kau bimbing kami selama ini
menjaga dan mengawasi anak-anakmu ini
Dedicated for: SLIM Family :*
BENCI
Aku benci sama orang yang egois. Orang yang nggak setia kawan. Orang yang dateng ke orang lain pas butuh aja. Temen yang ga peduli sama kesusahan temennya. Mau enaknya aja. Kalo seneng ya ngikut, kalo susah ya cabut. TEMEN MACAM APA ITU? Cuma butuh pas dia gak ada temen laen, pas udah dapet yang lebih asyik say goodbye deh. Aku emang gak termasuk orang tersingkir macem itu, tapi seenggaknya aku bisa ngerasain atmosfirnya di sini. Kalo minta-minta ke temen ga dipikir. Ga mau tau kesusahan orang laen. Nggak peka sama hati temennya. Seenaknya ngerepotin orang, kalo dimintain tolong juga belum tentu mau :O merasa paling oke. Egois!
You
you told me that I was an amazing girl
I can changed you
from the playboy
to be a faithful man
but you can changed me too
from the selfish girl
to be a carefull woman
not only for me, but for us
we were be unite for seven months
did you feel that it was the long days?
Nadira (Part V)
Deru motor Alif tenggelam dalam suara kota Yogyakarta malam ini. Dengan cepat ia mengendarai Ninja kesayangannya menuju kawasan Malioboro. Tak lama, ia telah sampai di depan Kantor Bank Indonesia. Ia memarkir motornya, mengambil sebatang rokok dari sakunya, dan mengisap rokok itu sambil melamun. Kira-kira 5 bulan yang lalu, bulan Januari, saat ia berulang tahun, ia mengajak Nadira ke tempat ini. "Kak Alif, jangan suka ngerokok," kata-kata Nadira terngiang-ngiang di telinganya. Segera dimatikannya rokok itu dan ia jatuhkan ke tanah. Nadira. Gadis itu selalu mengerling lucu ke arahnya apabila dia sedang ingin diperhatikan. Alif teringat semuanya. Nadira yang tak menangis ia kasari sejak waktu itu, Nadira yang selalu tegar dan tersenyum kendati akhir-akhir ini dirinya terus menyakiti wanita impian para lelaki di sekolah itu. Nadira tak pernah sekalipun menangis di hadapannya, walaupun beberapa kali ia membentaknya di hadapan banyak orang. Yang pertama adalah saat Nadira berteriak memanggilnya di kantin Bu Mur. "Haii!" seru Nadira sambil melangkah girang. "Nggak usah teriak, aku juga udah denger," sahutnya cuek tapi itu cukup membuat seluruh murid di kantin menoleh ke arah mereka. Muka Nadira memerah menahan marah, tapi ia hanya tersenyum. "Sampai nanti," pamitnya terburu-buru. Di belakangnya, Lian dan Amel mengekor dengan tatapan kasihan. Kemudian, saat di sebuah warung dekat sekolah, Alif marah karena Nadira membelai rambutnya. "Apaan sih?!" bentaknya. Nadira hanya memasang muka masam. Tanpa air mata. Tanpa tangis yang keluar melalui sudut matanya yang indah. Kemudian, saat Nadira minta diantar pulang, Alif membohonginya. "Aku ada rapat OSIS. Kamu duluan aja deh. Aku panggilin taksi." Dan yang paling membuat hati Alif tergores adalah, saat ia tidak peduli pada kondisi Nadira yang saat itu sedang sakit kepala. "Aku nggak tanya," jawabnya judes saat pukul 2 pagi Nadira meneleponnya. Ingin rasanya Alif memukuli kepalanya sendiri, memastikan bahwa ialah manusia terjahat abad ini. Lelaki paling tak bermoral yang pernah ada. Tiba-tiba, lagu Your Call membuyarkan semua lamunan kelamnya. Telepon dari Refan. "Di mana Lif?" tanyanya santai. "Di Malioboro, ngilangin stres. Kenapa?" "Hem, Nadira udah pulang ke rumah." "Emang dia udah sembuh?" tanya Alif terkejut. "Em, belum, tapi dia maunya gitu. Awalnya emang nggak dibolehin dokter. Eh, aku ada satu permintaan," kata Refan. "Jangan jenguk Nadira dulu ya sampai sakit hatinya hilang. Oke? Bye." tutup Refan. Ada rasa kecewa yang menjalari dadanya. Tapi, ia merasa maklum dengan semua ini. Ia tahu Nadira pasti amat membencinya sekarang. Namun, rasa rindu dan cinta itu telah mengalahkan segalanya. Dipacunya motor kebanggaannya itu menuju kawasan Kotabaru. Sampailah ia di rumah bercat putih dan berpagar cokelat itu. Tertulis angka sebelas dari kayu di celah pagar rumah tersebut. Ditekannya bel tersebut dan ia mengirim sms ke Nadira
To: Nadira
Sayang :) mau ketemu kamu
Message sent.
Tak lama kemudian. Pintu rumah tampak terbuka dan seorang gadis cantik muncul menggunakan kaos hijau dan cardigan putih. Memakai rok selutut bermotif batik. Ia berwajah pucat seperti tak memiliki tenaga lagi. "Kak," sapanya pelan sambil setengah berlari membuka pagar. Setelah pagar terbuka, Alif langsung memeluk gadis itu yang membalasnya dengan kecanggungan. Cewek berponi miring dan berkuncir kuda itu tersenyum kecil dengan bibirnya yang memutih. "Kenapa?" tanyanya lemah. "Kamu jangan tinggalin aku Nad. Nggak akan bisa," isak Alif. Dibelainya rambut gadis itu dan diciumnya kening Nadira dalam keheningan. "Ayo Kak, masuk," ajak Nadira. Digenggamnya tangan Alif. "Kamu nggak marah?" tanya Alif senang. Nadira menggeleng. Dibukanya pintu depan rumah, dan ia berjalan menuju dapur untuk menyeduh teh. "Makasih ya udah ke sini." Alif tersenyum, lalu meraih kepala Nadira ke bahunya. Ia rindu masa itu. Saat dirinya masih berdamai dengan hati dan perasaannya untuk terus mencintai wanita di sandarannya kini. "Kak," kata Nadira perlahan. "Aku punya satu penawaran. Semoga kamu mau ya. Demi kebaikan kita." Mata Alif membelalak. "Apa?" "Em, mulai sekarang, kita jadi sahabat atau kakak adik aja," jawab Nadira dengan tatapan kosong. Bagai disambar petir di siang hari, Alif terkejut. Ia memegang bahu Nadira dengan lembut. "Sayang, kenapa kamu minta kayak gitu? Aku nggak akan mau," rengek Alif. "Aku nggak mau Kak kamu kembali kayak dulu cuma gara-gara kamu kasihan sama keadaanku sekarang. Aku mau kamu yang jujur dan tulus memperlakukanku. Selain itu...," katanya sambil menangis. Kala itu, hati Alif bergetar melihat gadis kesayangannya menitikkan air mata karenanya. "Aku nggak mau sakit hati lagi terus-menerus Kak. Akhiri aja sampai di sini. Aku ikhlas," isak Nadira. Alif meraih tangan Nadira dan dipeluknya perempuan yang menjadi pelabuhan hatinya selama beberapa bulan ini. "Aku nggak berubah karena penyakitmu. Aku sadar kalau kamu emang yang terbaik buat aku. Aku emang bajingan karena membiarkan cewek yang aku sayang sakit. Tapi aku masih mau dapet kesempatan dari kamu," bujuk Alif. "Maaf ya Nad kalau selama ini aku selalu marah, kasar dan membentak kamu. Itu karena aku gak bisa mengontrol diri aku. Sampai suatu malam aku sadar, kamulah cewek yang aku mau!" tegasnya. Nadira masih menangis dalam pelukannya. Entah berapa lama lagi ia akan seperti itu, tetapi hatinya seakan masih terkoyak. "Would you be me girl till I die and we have a beautiful marriage?" tanya Alif sambil tersenyum nakal. Nadira segera mencubit dan mencium pipi lelaki impiannya itu. "Iya sayang. Aku cinta kamu." Mereka berpelukan dalam diam dan sebuah suara mengagetkan mereka. "Selamat yaa!" teriak Refan jahil. Mereka berdua hanya tersenyum dan menatap satu sama lain. Ya, Nadira dan Alif akan terus bersama hingga Tuhan memanggil salah satu dari mereka
6.12.2011
Nadira (Part IV)
Lorong Rumah Sakit Elzara tampak ramai. Bau obat-obatan menyengat di seluruh sudut. Di sinilah Nadira, Ibunya , dan Alif berada. Nadira masih terkulai tak berdaya di atas ranjang dengan selang infus menancap pada tangan dan hidungnya. Raut kecemasan sangat lekat di wajah kedua orang di sampingnya. Terlebih pada Alif, lelaki yang selama beberapa saat ini meninggalkannya karena konflik kesalah pahaman. Sudah lebih dari setengah jam Nadira tak sadarkan diri, dan baru saja darah dari hidungnya berhenti mengalir. Sebentar lagi ia akan dirawat di ruang ICU dan ditangani oleh dokter dan dua perawat yang menemaninya. "Ibu dan Masnya, silakan menunggu di luar," kata Suster Elena ramah tapi tegang. Mereka berdua terduduk di depan ruang ICU dan hanyut dalam pikiran masing-masing. Tak lama kemudian, Refan datang dengan muka yang menahan sedih. Bagaimana tidak? Saudara kembarnya sendiri sakit parah dan dia tak tahu harus berbuat apa. "Fan, boleh ngobrol berdua nggak?" tanya Alif tiba-tiba. Refan mengangguk dan mereka berdua pamit pada ibu Nadira untuk mengobrol sebentar di kantin rumah sakit. Sepanjang perjalanan menuju kantin, mereka berdua membisu dan tak tahu apa yang harus dilakukan. Mereka sama-sama memikirkan wanita yang mereka cintai. Nadira. "Mau ngomongin apa nih?" tanya Refan sesampainya mereka di kantin. "Ceritain tentang Nadira apa yang nggak aku tau. Semuanya, selama aku ninggalin dia," pinta Alif tulus. "Dia sayang banget sama kamu Lif. Aku iri," kata Refan tertawa. "Dia selalu minta aku untuk nggak ninggalin dia karena kamu, orang yang sangat dia cintai, memilih untuk membencinya." Kini, ekspresi Refan tampak serius. "Dia selalu merasa sendiri. Mama Papa selalu sibuk, aku juga keluyuran ke kos temen hampir tiap malem, dan dua adek kita juga ga bisa memperhatikan dia. Intinya, selama kamu ninggalin Nadira, dia kesepian. Tiap malem nangis. Entah apa yang bikin dia sesedih itu," kata Refan. Saat itu, hati Alif bak tergores kaca. Sedih dan sakit. Ia tak menyangka sekejam itu dirinya kemarin. Mencampakkan gadis yang dulu ia puja, dan membiarkannya larut dalam ribuan pikiran menyedihkan. "Maaf ya, Fan. Aku nggak nyangka efeknya seburuk ini. Selain kejam, aku juga bego banget ninggal cewek yang aku puja dulu. Aku gantungin dia dan bentak dia hampir tiap hari. SMS dari Nadira pun jarang aku bales. Sekalinya bales, pasti pendek dan kasar. Aku juga nggak ngerti kenapa sampai semarah itu," sesal Alif. Refan hanya mengangguk. Lalu, diambilnya buku kecil dan tebal dari dalam tasnya. "Ini buku diary Nadira," angsurnya. "Untuk apa?" tanya Alif melongo. "Baca aja deh. Nggak papa, dia ga marah kok pasti. Agak lancang sih, tapi ini demi kebaikan kalian," jelas Refan. "Oke, aku duluan ya. Aku masih ada perlu di sekolah. Pamitin ke Mamaku ya. Assalamuallaikum." Refan pergi dan meninggalkan Alif dengan penuh tanya. Alif melangkah menuju taman belakang rumah sakit yang sedang sepi dan mulai membuka satu per satu lembaran rahasia Nadira.
Jumat, 10 Juni 2011
Ya Allah, dadaku sakit sekali. Lama-lama tak kuat rasanya :'( sakit, perih dan sesak. Tuhan, aku mau hidup lebih lama lagi. Izinkan aku mengukir senyum di hati orang tua dan semua saudaraku. Aku juga sangat menyayangi teman-temanku dan Alif :(
Hati Alif langsung terenyuh. Ia membuka lembaran berikutnya.
Sabtu, 11 Juni 2011
Hari ini sms ku tak dibalas Alif lagi. Diary, apakah ini saat bagiku untuk melupakannya? Sepertinya dia tak menyayangiku lagi. Semakin hari badanku pun semakin lemah. Aku ingin dia di sini, menemaniku dalam sakitnya raga ini. Kuingin dia yang menjadi penawarku. Aku tak mau kehilangan dia. Biarlah dia tak mencintaiku, menatapnya di saat terakhirku sudah menjadi kebahagiaan besar bagiku. Tuhan, aku menyayanginya :)
Tak terasa, air mata menetes. Alif langsung berlari menuju ibu Nadira. "Tante, udah boleh jenguk?" tanya Alif putus asa. "Boleh, pake baju jenguk dulu ya?" kata ibu Nadira. Alif melapisi bajunya dengan baju khusus pengunjung yang akan memasuki ruang ICU. Perlahan, ia memasuki ruangan tempat belahan hatinya dirawat. Nadira tampak lemah dan pucat. Sudah tak ada keceriaan yang ada di wajahnya seperti biasa. "Nad," kata Alif perlahan. "Ini Alif, Nad. Pacar kamu. Aku masih pacarmu kan?" tanya Alif sambil tersenyum. Diraihnya tangan kekasihnya itu. Dingin. Denyut nadi Nadira sangat lemah. Terlihat dari alat pendeteksi detak jantung. "Sayang, kenapa nggak bilang kalo kamu sakit parah? Aku khawatir sayang. Khawatir kehilangan kamu..." Akhirnya, Alif menangis. Menangisi wanita di hadapannya. "Inget nggak pas kita liat bintang bareng di teras atas rumahmu? Inget saat kita nyasar di Solo saat kamu nemenin aku hunting foto? Inget kan semuanya?" tanya Alif di sela tangisnya. "Maafin ya sayang, aku jahat. Aku kejem. Tapi aku masih sayang sama kamu kayak dulu. Sungguh. Aku nggak mau kehilangan kamu sayang." Dibelainya rambut Nadira yang panjang dan kecoklatan. Digenggamnya tangan Nadira lebih erat. Dikecupnya pipi lembut itu yang sudah lama tak ia perhatikan.
to be continued..
6.10.2011
MY UNFORGETTABLE 16TH
HAPPY BIRTHDAY TO ME!! :* MUAH! Aku bahagia banget karena Allah SWT telah memberiku kesempatan untuk hidup selama 16 tahun :) Aku sadar, 16 tahun artinya kita sudah harus bisa belajar lebih dewasa dan mandiri dari sebelumnya. Harus memiliki pola pikir yang matang dan mantap. Hari ini aku banyaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaak mendapat kejutan dari keluarga, temen, dan pacar. Dimulai dari tadi pagi, sekitar jam 01.00. Mas Beny sms panjang dan buanyaaaak banget :* Dan saat aku terbangun jam 4, Ayah menyanyikan lagu 'Selamat Ulang Tahun' untukku dengan mata yang masih menahan kantuk :') Ibu sama adek ikut ngucapin selamat. Terus sampe sekolah, ada Gina, Vezzha dan Wikan yang ngasih ucapan selamat pagi2. Terus disambung Azka, Farah, Ridwan, Desma, Ifah, Selvi, Zahra, Hana, Adit, Irma, Wara, Nita, Comenk, Adi, Asty, Nisa, dan buanyak lagi! :'D Terus, menjelang siang aku rada BM gitu gara2 cuaca panas. Pulang2, eh tau2 liat AZUL, MAS BENY, DEA, IRMA, NITA, SELVI, WARA, ZAHRA udah ada di rumah membawa kue dengan angka 16 tahun di atasnya. MUAHMUAHMUAH! :* ternyata Mama udah tau dari awal dan emang kerja sama sama mereka :/ kue pertama aku kasih buat Mama, dan yang kedua buat Selvi :3 habis itu kita minum soda bareng, mainan ayam, mainan kucing, makan nasi padang dan bercanda kayak biasa :'D huhu. LOVE YOU ALL FOR GAVE ME THE NICE 16th :3 ♥
6.08.2011
SAHABAT :D
Sahabat adalah orang yang menyayangi kita dalam hatinya walaupun belum tentu ia selalu bersama-sama kita selalu secara fisik. Mungkin dia jarang memiliki waktu bersama kita, tapi secara batin mereka selalu ada di dekat kita dan siap mendengarkan apa yang ingin kita ceritakan :3 berikut sahabatku di SMA:
1. AININA ZAHRA
1. AININA ZAHRA
Pikiranku kadang beda sama dia. Tapi jujur, dia adalah sosok temen paling tulus yang aku kenal. Dia ga banyak omong tapi sekalinya ngomong rasanya 'membangun'. Dia tau yang temennya butuhin, setia dan punya prinsip yang kuat dalam hidup.
2. DEA AMELIA KENDRIASTUTI
Aku punya pertalian darah sama dia yang tentunya lebih kental daripada air :D #apasih. Dia setia kawannya tinggi banget. Kadang mandiri banget, tapi kalo lagi sakit dia pasti jadi manja dan larinya ke Wara atau Azul :D hahaha.. Aku sangat mengenalnya walaupun belum sepenuhnya.
3. DYAS SELVIKA JULIANISA
Temen duduk sejak awal SMA sampe sekarang nih hehe. Dia moody banget dan lincah. Kuat dan tegar dalam menghadapi hidup. Kadang dia terkesan individualis, tapi sebenernya dia sabar dan temen cerita yang baik kok :D dialah saksi semua kegundahan dan kegembiraanku.
4. FAZLUS SHIDQIE
Cowok yang multitalenta. Kadang aku iri sama dia. Dia gak terikat sama organisasi sekolah yang mengharuskan dia ngerjain ini itu, tapi dia dibutuhin banget sama sekolah buat desain macem-macem. Istilah kerennya freelance. Cowok yang ga mau ribet dan KING OF "MBUH PIYE CARANE".
5. IRMALIA NUR SUKMANANTI
Cantik manis baek. Dia tuh ga begitu ngeh sama omongan orang dan susah ngertinya :p tapi dia peka banget kalo ada isyarat bersangkutan dengan tubuh, misalnya aku ketawa karena apaaa dia pasti tau. Aku ngelirik apa dia pasti tau. Dia cocok jadi temenku, QUEEN OF BESER.
6. WARA PAWESTRI
Kalo ga kenal dia kesannya galak dan judes. Padahal dia feminin, halus, baik, keibuan :3 dia tuh ga banyak omong yang ga perlu dan dia bisa jadiin temen cerita yang baek. Dia juga kadang galau sih, walaupun dia ga cerita secara blak-blakan :p
DO YOU KNOW? I LOVE THEM SO MUCH! :*
6.07.2011
KEGALAUAN 7 JUNI 2011
MAKASIH BUAT ****,*****,****. SUKSES YAH BIKIN AKU KAGOL KECEWA SEDIH MARAH? BIG THANKS
NGGERUS
Tau nggak? Akhir2 ini perasaanku lagi hancur dan kacau balau. Masalah penjurusan IPA/IPS dan masalah cinta. Ukh, ketauan banget deh labilnya. Tapi sumpah ya, aku ngerasa kosong dan hambar banget. Berasa jadi JOMBLO selama seminggu terakhir ini. Aku gak masalah sih kalo gak ketemuan gak mbojo gitu. Tapi kalo udah nggak mau ketemuan di sekolah, jangan tinggal aku dong kalo sms an. Berasa bertepuk senbelah tangan rasanya. Sakit banget sumpah. Alhasil, semalem hatiku mungkin ga kuat nampung rasa sakit ini dan YAK! Aku nangis dengan suksesnya selama setengah jam dan baru bisa tidur sekitar pukul 00.00 WIB. Great!
6.04.2011
Nadira (Part III)
Sabtu, 11 Juni 2011. Sekolah masih ramai oleh kelas 12 yang menadakan foto untuk buku tahunan. Derai tawa menghiasi siang yang terik di sekolah kebanggaan ini. Alif merasa iri sekaligus sedih melihat pemandangan di depannya. Sepasang kekasih bergandengan ke arah gerbang sekolah. Mereka adalah Stefan dan Inka, siswa kelas 12 yang baru saja lulus. "Bro, duluan ya," sapa Stefan ramah. Alif hanya mengangguk sambil tersenyum. Melihat sejoli ini, Alif jadi teringat Nadira, wanita pujaannya yang terbaring lemah di rumah. Hingga kini, komunikasi di antara mereka masih amat terbatas. Kadang Nadira tidak membalas sms nya, dan Alif maklum. Dulu, saat semua masih baik-baik saja, Nadira memang pernah mengeluh pusing, sesak, dan lemas. Namun hingga kini, Alif tak tau apa penyakit yang diderita Nadira. Perlahan, sekolah mulai sepi. Alif memutuskan melaju dengan Ninjanya menuju rumah Brian, sahabatnya sejak SMP.
***
Nadira kesusahan turun dari tempat tidurnya. Mati-matian ia berusaha menyeimbangkan tubuhnya yang akhir-akhir ini sering oleng karena pusing yang mendera. Kemarin ia check up, dan sore ini ia harus mengambilnya. Ia seharusnya tak usah ikut mengingat kondisinya yang masih lemah, tapi ia harus tahu apa yang sebenarnya ia alami. "Adek, kamu tidur aja," kata Refan lembut. Akhir-akhir ini, sejak kondisi Nadira yang labil, sikap Refan perlahan melunak. Ia tampak menyayangi kembarannya tersebut. Nadira menggeleng, lalu berjalan menuju kamar mandi dan kemudian berkemas-kemas. Namun tak sampai lima belas menit, semua telah selesai ia lakukan. Tanpa khawatir sedikitpun, Ia dan Mama melaju menuju RS. Samsudin dengan mobil yang dikendarai Pak Nata.
***
Brian menyambut Alif dengan gembira. Sudah satu bulan sahabat lamanya itu tidak berkunjung ke rumahnya. "Tambah keren motornya," celetuk Brian jahil. Mereka hanyut dalam obrolan hangat yang memang selalu menyatukan mereka kapanpun bertemu. "Gimana cewekmu?" tanya Brian tiba-tiba. "Sakit," jawab Alif datar. Ekspresi mukanya berubah masam. "Sakit apaan? Udah kamu tengok?" tanya Brian antusias. Maklum, Brian sempat dekat dengan Nadira yang merupakan sahabat dari adiknya, Maya. Mereka sempat hampir jadian sebelum akhirnya Nadira menolak Brian dengan alasan Brian masih memiliki cewek. "Tau. Sering pusing sama nyeri gitu deh kalo nafas. Lemes banget kayaknya," jawab Alif lemah. "Tapi ga mimisan kan?" timpal Brian. "Kok nanya gitu? Emang ada apa?". "Hem, enggak. Cuma inget sama almarhumah tanteku. Dia juga sakit gitu selama sebulanan, dan setelah di cek ternyata sakit radang paru-paru akut. Tapi gejalanya ga ada yang khusus. Biasanya baru ketauan kalo udah parah," jelas Brian panjang lebar. Air muka Alif berubah. "Aku pulang dulu ya, mau jenguk Nadira sekalian," pamit Alif. "Oke bro, ati-ati ya," kata Brian tanpa terkejut. Dia tahu pasti bahwa Alif pasti khawatir mendengar ceritanya.
***
Ruangan Dokter Aryo sepi. Di sinilah tempat ia mengambil darah dan periksa pertama kali. "Apa kabar dek?" tanya Dokter Aryo ramah. "Baik," jawab Nadira sambil tertawa kecil. "Jadi, saya sakit apa dok?" tanya Nadira langsung. "Dokter tanya dulu, kamu sering mimisan nggak?" kata Dokter. "Ya Pak, tapi baru dua hari ini. Sehari bisa tiga kali. Kenapa ya?" tanya Nadira sedikit cemas. Mama pun demikian. Ditatapnya putri tertuanya itu dengan muka sayang sekaligus khawatir. "Gini dek," kata Dokter pelan. "Dari cek darah dan cek keseluruhan, saya pastikan kamu kena Bronkhitis. Semacam peradangan pada bagian dalam paru-paru akut. Ngerti?" jelas Dokter perlahan. "Lalu, bisa diobati dengan cara apa dan berapa lama?" tanya Mama tak sabar. "Tergantung kondisi penderita. Kalau semangat sembuhnya tinggi, dalam waktu setengah tahun sudah bisa sembuh total. Tapi apabila diabaikan, fatal sekali akibatnya," kata Dokter. Mata Nadira berkaca-kaca. Pantas saja ia sering tiba-tiba merasa mual juga. "Ga usah khawatir sayang, kamu pasti sembuh!" Mama berkata yakin. Dipeluknya putri cantiknya itu, dan mereka pulang ke rumah dengan perasaan gundah. Sedih. Selama setengah jam perjalanan, Nadira hanya terdiam mengingat kata-kata Dokter Aryo. Sesampainya di rumah, motor Ninja Alif sudah terparkir di depan pagar. Nadira agak terkejut melihat kedatangan Alif. "Kamu harusnya basket kan?" tanya Nadira. Suaranya semakin parau dari hari ke hari. "Nggak jadi tanding kok, santai," jawab Alif sambil tersenyum sayang. Mama hanya tersenyum melihat mereka, lalu masuk ke dalam rumah karena takut mengganggu. "Kamu sakit apa sih?" tanya Alif khawatir. Ia menggenggam tangan Nadira erat seakan tak mau melepasnya lagi. "Nggak sakit," ucap Nadira berbohong. "Kalo gitu, mau ngobrol berdua di deket alun-alun? Mumpung malem minggu," tawar Alif gembira. Nadira tampak senang dan meminta ijin mamanya. Mama tampak ragu mengingat kondisi putrinya yang masih dalam masa pengawasan dan menuju masa pengobatan. Perasaannya pun tak enak. "Em, jangan lupa pake jaket sayang. Jam sembilan pulang ya," kata Mama lembut. Mereka berdua berterima kasih dan melaju dalam padatnya kendaraan. Sepanjang perjalanan, Nadira sering terbatuk-batuk. Alif mempercepat laju kendaraannya agar segera sampai di alun-alun. Dalam waktu sekitar dua puluh menit, mereka tiba dan memilih tempat yang tidak terlalu ramai, yaitu di antara pohon dan angkringan. "Sayang," Alif berkata lembut. "Maaf ya. Aku udah jahat akhir-akhir ini," kata Alif lembut. "Iya," angguk Nadira lemah. "Kamu tau? Hatiku sakit liat kamu sakit. Kamu harus sembuh. Kamu sakit apa? Cerita ke aku," pinta Alif. "Harus ya?" goda Nadira. "Nad.. Aku masih pacarmu kan?" rajuk Alif. "Aku sakit radang paru-paru sayang," jawab Nadira. "Aku nggak tau apa aku bisa sembuh, apa aku bakal mati. Apa aku....." kata Nadira. Tiba-tiba air mata mengalir dari sudut mata cantiknya. Alif menyandarkan Nadira dalam pelukannya. "Sayang, maaf kalo aku secara nggak langsung bikin kamu stres dan akhirnya menyebabkan semua ini," kata Alif sedih. "Kamu harus sembuh sayang. Demi aku dan orang-orang yang mencintai kamu. Bisa kan?" hibur Alif. Hening. Selama beberapa detik, Alif tak mendengar sepatah katapun muncul dari mulut Nadira. "Sayang?" kata Alif seraya melepas pelukannya. Alif lemas. Ia tak kuasa melihat pemandangan di depannya. Darah segar mengalir dari hidung Nadira, dan mata gadis itu terpejam. Nadira pingsan dalam pelukan lelaki yang ia sayangi.
6.02.2011
Nadira (Part II)
Senin, 6 Juni 2011. Sudah 3 hari ini Alif tidak mendapat sms dari pacarnya, Nadira. Nadira juga tidak masuk sekolah selama dua hari, yaitu hari Sabtu dan hari ini. Jumat lalu adalah hari terakhir ia bertemu dengan cewek yang ia incar selama sebulan untuk jadi pacarnya itu. Jumat malam adalah saat terakhir ia mendapat belasan sms dari Nadira, namun tak ada satupun yang ia balas. Ia terlalu emosi dan sakit hati. Alif berpikir bahwa Nadira pengkhianat. Namun, sebenci-bencinya ia dengan Nadira, ia khawatir juga. Diraihnya handphone dan diketiknya sms untuk pacarnya.
To: Nadira :D
Masih inget sama pacarmu nggak?
Delivered at 2.10 p.m
Selama hampir satu jam ia menunggu balasan Nadira, tapi sms yang ia harapkan tak kunjung muncul. Ia mulai emosi
To: Nadira :D
Ngapain aja sih sampe lupa sama aku?!
Delivered at 3.17 p.m
Ia menunggu. Terus menunggu hingga akhirnya ia tertidur dan bangun sekitar pukul 19.00 WIB. Namun, tak ada balasan sms atau telepon satu pun dari gadisnya. Alif memutuskan menghubungi Refan, kembaran Nadira yang sekolahnya berbeda dengan mereka.
To: Refan
Adekmu lagi apa?
Delivered at 7.13 p.m
Beberapa menit kemudian, handphonenya berkedip-kedip
From: Refan
Sakit. Doain yah. Thx
Sakit. Perih. Itulah yang dirasakan Alif. Sudah lama ia tak sepanik ini memikirkan Nadira. Sudah lama pula ia membentak, mengacuhkan, dan mengabaikan rasa sayang dari Nadira. Sudah satu bulan lebih, dan Alif baru menyadari bahwa ia sangat membutuhkan Nadira dalam hidupnya. Ia tergugah untuk membuka percakapan sms nya dengan Nadira Shinta Andriana, pacarnya yang ia cintai. Kejam! Batinnya. "Aku jahat," bisik Alif dengan mata berkaca kaca. Ia selalu berkata kasar dan mengabaikan seluruh perhatian Nadira. "Nadira, aku kangen," kata Alif. Ia menangis. Dan itu adalah pertama kali ia menangis saat sudah bisa berpikir rasional. Ia terakhir menangis saat ia jatuh dari atap rumahnya saat ia masih SD kelas dua. Tanpa pikir panjang, Alif menelepon Refan. "Kamu di mana Fan?" tanya Alif. "Di rumah kok. Kenapa?". "Nadira gimana?" tanyanya tak sabar. "Dia mimisan barusan. Pusing. Besok mau check up," jawab Refan. "Makasih ya. Bisa ke rumahmu sekarang?" tanya Alif memelas. "Nadira tidur, Lif. Dan bentar lagi dia mau kontrol. Besok aku kabarin." Alif tak bisa tenang. Dibantingnya handphone pemberian ayahnya itu begitu saja. Ia menangis hingga ia tertidur dan terbangun karena sms yang datang pukul 23.15 WIB.
From: Nadira :D
Kakakkk :')
Alif kegirangan dan mengetik balasan dengan cepat.
To: Nadira :D
Iya Adek :) kamu sakit apa sayang?
Dan, percakapan terjadi.
From: Nadira :D
Enggak sayang :* makasih ya perhatiannya. Bobok gih :) Love you.
"Kamu bohong, aku tau semuanya," bisik Alif sendu.
To: Nadira :D
Ceritain ke aku, mana yang sakit? :( aku boleh ke sana nggak? :'(
Satu menit, dua menit, lima menit, tiga puluh menit. Sepi. Tak ada sms masuk. Alif memutuskan mengirim sms lagi
To: Nadira:
Good Night Cantik :3 Love you :( kangen kamu sayang.
(to be continued)
Nadira (Part I)
Pagi, hari Jumat tanggal 3 Juni 2011. Ya, malam sudah usai. Tangisan semalam juga hanya menyisakan sedikit bengkak di bawah mata cantik Nadira. Terburu-buru diraihnya handuk dan segera masuk ke kamar mandi. Hari ini ada ujian Fisika di jam pertama. Nadira tau benar bahwa Bu Elin, gurunya yang cantik tapi galak itu, selalu duduk di depan kelas 5 menit sebelum bel berbunyi. Mau tidak mau, ia harus datang sebelum guru berkulit putih itu tersenyum kecut memandangi muridnya yang datang lebih siang darinya. Seusai mandi, ia langsung memakai seragam kebanggannya. Ya, SMA Pemuda Bangsa. Susah payah ia bersaing dengan ribuan pendaftar lainnya, yang hanya menyaring sekitar 250 siswa. Tubuh semampainya tampak cantik dibalut seragam berlengan pendek dan rok selutut itu. Manis sekali. Tapi senyumnya tetap saja kaku. Matanya selalu terlihat sembab. Sejak hari itu. Sejak kesalah pahaman pahit itu terjadi.
***
Minggu, 2 Mei 2011. Malam itu Nadira berdandan cantik. Ya, hari itu adalah hari ulang tahun Maya, sahabat karibnya sejak SD. Maya akan berulang tahun yang ke 16. Nadira memakai gaun berwarna ungu gelap dipadu aksesoris berwarna senada. Anggun sekali. Ia akan menuju Hotel Diamond diantar Pak Nata, supir keluarganya. Malam ceria ini terpaksa ia habiskan sendiri. Orang tuanya sedang pergi menengok saudaranya yang sakit di Surabaya bersama Ana dan Ray, adiknya. Refan, kembarannya, memilih untuk pergi bersama temannya. Pukul 19.00, ia mematung menunggu datangnya Pak Nata. Setengah jam lagi pesta mulai, tapi supirnya tak kunjung datang. Ia gelisah. Lalu dilihatnya Bik Ijah berlari dari arah dapur menuju teras. "Neng, anak Pak Nata sakit dan diopname. Gak bisa dateng katanya," kata Bik Ijah ikutan panik. Nadira sedih mendengarnya. Lia, anak Pak Nata, dua tahun lebih tua darinya. Pastilah sakit tipusnya kambuh. Nadira kenal dengan Lia sudah sekitar 4 tahun, jadi dia sudah tau bagaimana Lia luar dalam. Sedikit kecewa juga, ia menelepon Kak Refan, tapi yang dihubungi sepertinya sibuk. Tak satupun panggilan Nadira yang dijawab. Selalu begitu. Mereka memang tak begitu akrab karena jarang bertemu. Ia langsung menelepon Alif, pacarnya yang juga kakak kelasnya. Namun sayang, Alif ternyata sedang berada di Solo untuk keperluan kelasnya. Alif adalah panitia acara piknik di kelas XI IPA 3. Gontai, Nadira memutuskan menghubungi Maya. Panik. Maya pun merasakan hal yang sama. "Aduh, tunggu bentar ya, aku suruh orang jemput kamu. Kamu harus dateng!" kata Maya tegas. "Siapa, May? Jangan deh, ngerepotin. Ya?" bujuk Nadira. Terlambat. Maya memutus telepon mereka. Nadira makin khawatir dibuatnya. Dengan lemas, ia menuju ruang makan menemui Bik Ijah. Ia butuh teman curhat.
***
Setelah sekitar lima belas menit Nadira menunggu, terdengar klakson motor dari depan rumah. Tergopoh-gopoh Bik Ijah mengintip siapa yang datang dari jendela. "Neng, temennya bukan?" tanya Bik Ijah. Nadira langsung membuka pintu. Dan ia membisu melihat siapa yang datang. Fian, mantan pacarnya. "Yuk buruan, pesta udah mau mulai. Cepet!" kata Fian sambil tersenyum. Nadira galau. Ia takut kalau Alif marah. Alif selalu memesannya untuk tidak berhubungan dengan mantan-mantannya lagi. "Aduh, kenapa kamu yang jemput?" tanya Nadira sopan. "Yang tau rumahmu cuma aku sama Maya. Buruan gih! Udah ditunggu sama Maya." tanpa membuang waktu, Nadira melompat ke jok belakang motor Fian sambil mengenakan helm. "Pegangan ya, aku ngebut," kata Fian tersenyum jahil. Dan dalam waktu sekitar sepuluh menit, mereka tiba dan larut dalam pesta yang begitu megah hingga pukul sepuluh malam. Fian memutuskan mengantar Nadira pulang. Tawa mengiringi perjalanan pulang mereka. Namun, sesampainya di rumah megah Nadira, mereka dibuat terkejut. Alif telah menunggu Nadira dengan raut tak menyenangkan. "Kok kamu masih mau pergi?" bentak Alif. "Aku ga ada pilihan lain," jawab Nadira setengah menangis. "Kamu ngapain? Mau sok pahlawan?" Alif bertanya pada Fian. "Santai, Bro. Maaf ya, tapi Maya yang nyuruh dan aku nggak tega. Maaf sebelumnya. Kita nggak ngapa-ngapain," sanggah Fian dengan santainya. Tak lama, Fian pamit dan melaju dengan kecepatan tinggi. Hanya ada Nadira dan Alif di depan rumah. "Aku pulang!" kata Alif kemudian. Nadira telah mencegah, namun Alif tak peduli. Belasan sms dan telepon yang ia tujukan untuk Alif tak digubris. Ya, malam itu ia kehilangan sosok Alif yang dulu. Bahkan berminggu-minggu kemudian, mereka jadi jarang bertemu. Alif hanya berbicara dalam bentakan dan cacian. Ya, Nadira tahu ialah biang keladi semua ini. Bahkan Maya pun telah menemui Alif langsung dan meminta maaf, tetapi sikap Alif tak melunak juga.
***
Setelah selesai berseragam, Nadira berlari-lari kecil menuruni tangga. Bubur Manado telah terhidang. Papa, Mama, Ana, dan Kak Refan sudah berkumpul. "Mata kamu kok bengkak gitu?" tanya Mama khawatir. "Semalem begadang baca Fisika, Ma," jawab Nadira berbohong. Setelah sarapan selama sepuluh menit, ia berangkat diantar Pak Nata. Di perjalanan, ia mengirim sms untuk Alif
To: Alif :)
Halo kakak kelas :* doain ya semoga ulangan fisikanya lancar,he3
Message delivered.
Beberapa detik Nadira memandangi layar, tapi tak kunjung ada balasan hingga ia memasuki gerbang SMA Pemuda Bangsa. "Hm, mungkin sedang sibuk," pikir Nadira berusaha positif. Tiba-tiba, ia melihat Alif sedang memarkir motornya dari kejauhan. "Alif!" teriaknya girang. Yang disapa tampak acuh dan hanya menengok sekilas. "Kenapa?" jawabnya cuek. "Ayo barengan," kata Nadira manja. "Kamu duluan gih. Aku mau nunggu Edo dulu," kata Alif santai. Nadira tersenyum. Sejak peristiwa itu, ia terbiasa seperti ini. Ia hanya tersenyum dan mengangguk, lalu melangkah pergi menuju kelas X 5. Sendiri. Tanpa Alif yang ternyata berbohong dan langsung berlari menuju kelasnya setelah tahu bahwa Nadira telah memasuki kelasnya sendiri. Mungkin Alif pikir Nadira tak mengetahuinya, tapi diam-diam Nadira menyadari kebohongan Alif. Tapi ia tetap tegar dan tak berani menyalahkan Alif. Ia juga tak mau menangis di depan lelaki yang ia sayangi itu. Bel berbunyi, dan perhatian Nadira teralih sejenak oleh hitungan rumit dan hukum-hukum fisika lainnya.
Setelah ditunggu-tunggu, akhirnya bel pulang berbunyi pada pukul 13.30 WIB. Ia mengirim sms untuk Alif.
To: Alif :)
Kamu dimana? :*
Delivered.
Handphone Nadira bergetar, tanda ada sms masuk.
From: Alif :)
Depan kelas, kenapa?
Tanpa membalas sms Alif, Nadira berlari menuju kelas Alif. "Temenin makan di warung sebelah sekolah yuk," ajak Nadira. "Ga bisa sendiri?" tanya Alif ketus. Nadira hanya menggeleng manja sambil tersenyum. Akhirnya Alif mengalah. Mereka berjalan beriringan menuju warung soto Pak Mur. "Pesen apa?" tanya Nadira. Alif menggeleng. "Makan dong!" bujuk Nadira. Entah apa yang Alif pikirkan, ia membentak Nadira di depan banyak orang. "Kalo mau makan ya makan aja! Udah bagus ditemenin, masih maksa juga!" bentak Alif. Nadira hanya melongo, tapi kemudian tersenyum sambil memesan makanan. Tak dihiraukannya tatapan kasihan dari orang di sekitarnya. Dengan cepat dan lahap ia memakan sotonya hingga habis dan menyeruput es tehnya. Setelah membayar, ia menggamit lengan Alif dan setengah berlari menyeretnya ke taman dekat sekolah. Siang ini taman sangat sepi. "Kamu ngapain?" tanya Alif tak sabar. Tanpa berkata apapun, Nadira memeluk lelaki yang ia cintai di depannya itu. Ia memeluknya lama, sampai-sampai Alif terheran-heran. Tak biasanya Nadira seperti ini. Biasanya, Nadira pemalu sekali. Digandeng di mall pun Nadira selalu cemberut karena malu. Tapi ini? Setelah beberapa detik hanyut dalam pelukan gadis cantik itu, Alif tersadar suatu hal. Beda. Ya, pelukan Nadira kali ini membuatnya terus terkaget-kaget dan merasa ada sesuatu yang beda. "Kamu kenapa?" tanya Alif ramah. Ini pertama kali dia bersikap lunak di hadapan Nadira pasca malam kesalah pahaman itu. Nadira tersenyum hangat, membuat Alif luluh dan tersenyum. Nadira kemudian mengajaknya kembali ke sekolah karena sebentar lagi Nadira sudah dijemput oleh Pak Nata. "Alif, Nadira pulang dulu ya. Alif jaga diri baik-baik ya. Nadira sayang Alif, meskipun mungkin Alif selalu mendiamkan dan mengacuhkan Nadira," kata Nadira sebelum ia memasuki mobilnya yang dikemudikan Pak Nata. Alif tersenyum kecil. Dipandanginya Nadira sampai mobil gadis yang ia sayang menghilang dari pandangannya
(to be continued)
#20 FACTS ABOUT HIM
1. Keren
2. Ganteng
3. Manis
4. Pengertian
5. Perhatian
6. Kadang cuek
7. Galak -,-
8. Kalo sibuk susah diganggu
9. Manja :P
10.Polos
11.Suka fotografi
12.Suka basket
13.Romantis :*
14.Lucu
15.Seneng akuntansi
16.Jago bikin aku senyum
17.Pemalu
18.Bertanggung jawab
19.Gila fixie
20.Sabar
2. Ganteng
3. Manis
4. Pengertian
5. Perhatian
6. Kadang cuek
7. Galak -,-
8. Kalo sibuk susah diganggu
9. Manja :P
10.Polos
11.Suka fotografi
12.Suka basket
13.Romantis :*
14.Lucu
15.Seneng akuntansi
16.Jago bikin aku senyum
17.Pemalu
18.Bertanggung jawab
19.Gila fixie
20.Sabar
#20 FACTS ABOUT ME
1. Emosian
2. Labil
3. Cengeng
4. Ceria
5. Kadang begoknya kumat
6. Gasuka dicuekin
7. Gasuka diremehin
8. Lembut
9. Sensitif
10.Gampang luluh
11.Manja
12.Pemales akut
13.Suka SMS an
14.Benci kelelawar
15.Benci pesawat
16.Suka persahabatan
17.Sayang keluarga
18.Gasuka dibohongin
19.Susah ngelupain orang
20.Kalo ngakak bikin ayam kabur.
2. Labil
3. Cengeng
4. Ceria
5. Kadang begoknya kumat
6. Gasuka dicuekin
7. Gasuka diremehin
8. Lembut
9. Sensitif
10.Gampang luluh
11.Manja
12.Pemales akut
13.Suka SMS an
14.Benci kelelawar
15.Benci pesawat
16.Suka persahabatan
17.Sayang keluarga
18.Gasuka dibohongin
19.Susah ngelupain orang
20.Kalo ngakak bikin ayam kabur.
cukup tau
aku cukup tau kok kalo mantan pacarmu ada segambreng. tau banget kalo mantan hts an mu juga ga kalah banyak. tau kalo kamu mantan playboy. ngerti kalo dulu kamu ke mana-mana pake Ninja sama cewekmu. aku cukup tau kalo yang ngantri balikan sama kamu setidaknya ada dua orang, belum lagi cinta pertamamu itu, ukh! tapi kenapa jadi kamu yang cemburuan yaaaaaaaa? :o cukup tau kalo kamu tuh orangnya labil, emosian, dan jarang senyum balik ke aku. yaaaaaa.. aku CUKUP TAU! Sayang banget yaaa, saat asik2 bercandaan tau2 kamu ngungkit masa laluku. dari A, F, F, E. bahkan Kak H yang murni kakak buatku aja kamu sangkut pautin. kamu juga sempet jeles sama R, temen curhatku. kalo kamu bisa curhat dengan lancarnya ke mbak S, kenapa saya tidak boleh?
My twitter :p
mari FOLLOW twitter saya di sini ya! :) YANG MAU FOLLBACK TINGGAL MENTION, MAKASIH ! :D
THE SEVEN OF GAYENGS
Sebenernya nama kami bukan THE SEVEN OF GAYENGS. hanya saja spontan nulis itu. nama kami belum resmi, biarlah. dan KAMI adalah:
1. Ainina Zahra dia selalu punya cara berpikir sendiri dalam menyelesaikan semua masalah. unik dan berkarakter.
2. Dea Amelia Kendriastuti dia dewasa dan penyayang. cuek dan nggak peduli sama masalah yang menghadang. sosok wanita yang kuat.
3. Dyas Selvika Julianisa dia orangnya praktis dan lincah. tipikal orang yang gampang terbawa suasana. kadang tertawa, kadang menangis juga.
4. Fazlus Shidqie satu-satunya cowok di antara kami. dia orangnya multitalent. bisa diandalkan tapi kadang2 bikin marah cewek :p
5. Irmalia Nur Sukmananti pendiem dan terkesan tegar. tapi aslinya dia lembut. dia paling sabar dan gabisa marah.
6. Sylvia Deta Evrinida addicted to music. emosional (kadang) dan selalu berusaha sabar dan kuat.
7. Wara Pawestri dia orangnya tegar dan kuat. dia hobi sama yang berbau wanita. contoh: nata rambut, bikin origami, dan bikin berbagai kerajinan.
WE ARE THE SEVEN OF GAYENGS! Don't judge us by our mark, but judge us by our attitude ! :)
1. Ainina Zahra dia selalu punya cara berpikir sendiri dalam menyelesaikan semua masalah. unik dan berkarakter.
2. Dea Amelia Kendriastuti dia dewasa dan penyayang. cuek dan nggak peduli sama masalah yang menghadang. sosok wanita yang kuat.
3. Dyas Selvika Julianisa dia orangnya praktis dan lincah. tipikal orang yang gampang terbawa suasana. kadang tertawa, kadang menangis juga.
4. Fazlus Shidqie satu-satunya cowok di antara kami. dia orangnya multitalent. bisa diandalkan tapi kadang2 bikin marah cewek :p
5. Irmalia Nur Sukmananti pendiem dan terkesan tegar. tapi aslinya dia lembut. dia paling sabar dan gabisa marah.
6. Sylvia Deta Evrinida addicted to music. emosional (kadang) dan selalu berusaha sabar dan kuat.
7. Wara Pawestri dia orangnya tegar dan kuat. dia hobi sama yang berbau wanita. contoh: nata rambut, bikin origami, dan bikin berbagai kerajinan.
WE ARE THE SEVEN OF GAYENGS! Don't judge us by our mark, but judge us by our attitude ! :)
Love Story
Saya Sylvi. Umur Saya (hampir) 16 tahun. Saya hobi makan mie. Saya.. STOP! aku lagi gak pengen bikin autobiografi. aku pengen bikin lovautobiografi! :D jadi gini.. tiap malem tuh aku selalu seneng juga sedih. seneng bayangin pacar, temen2, keluarga dkk. juga sedih saat mikir pas berantem sama mereka. terus juga kadang senyum2 sendiri bayangin sama kisah cintaku yang terdahulu. dari mulai anak0-anak sampe jadi remaja tulen setengah dewasa kayak sekarang. pertama ngerasa suka tuh sama Levi, temen play group. AMAZING! aku ngerasa ada sesuatu saat umur 4 tahun. mari tepuk tangan pembaca! cowok itu pertama kali aku kenal di Play Group Yasin, semacam kelompok bermain untuk usia 2-4 tahun gitu. terus dia bilang 'mau gak jadi pacarku?' jujur, saat itu aku ga ada perasaan seneng atau gimana. cuma ngangguk tapi gatau pacar itu apa. sejak saat itu aku kemana-mana sama dia. terus pernah ada temenku yang nakal namanya Dimas, dia ngerjain aku, dan Levi langsung bela aku :3 gak lama kemudian aku masuk TK, dan aku merasakan gimana rasanya cinta segitiga. TOLOL KUADRAT emang. jadi aku termasuk anak baru di TK Annur 3, terus ada temen cowokku namanya Gunawan yang sukanya liatin aku. kadang malu juga sehh diliatin :$ ga lama kemudian aku temenan sama cowok namanya Uut, dan ke mana-mana bareng. Oke, gue kasih tau, Uut sekarang masih duduk di kelas 9 SMP Negeri 1 Yogyakarta karena saat aku masuk SD, umurnya masih kurang beberapa bulan. masuk SD, ga ada yang spesial sampe aku duduk di kelas 2. Aku ngerasain first loveku pas kelas 5 (LHO?). jadi ceritanya ada cowok bernama Afrizal yang ngaku kalo dia suka sama aku :p aku sih baru ngeh kalo aku suka sama dia juga pas kelas 5 SD. dan kelas 6 sampe kelas 7 kita sms an, jadian selama 3 hari (tololnya) dan putus! :'( ya, I think that day was be my first broken heart! :O aku tau rasanya sakit karena cinta. tapi saat kelas 8, aku juga sempet deket sama cowok walaupun ga jadian, sebut saja namanya F. Kelas 9 awal, deket dan jadian sama Fitra. dia temen les SSC ku. jadian tanggal 25 Oktober 2009 dan putus tanggal 2 Maret 2010. 4 bulan lebih kami menjalin cinta dan putus karena ketidakcocokan. teuuus.. tanggal 25 Maret 2010 ada temen SMP seangkatan yang sms aku namanya Faiz, dan kita jadian tanggal 26 April 2010. sama Faiz cukup lama sih. sayangnya.. kita berbeda SMA sehingga seriiing banget berantem karena kesibukan masing2. aku juga saat itu sibuk TONTI. Tanggal 1 September, aku jadian sama Alfandya. temen sekelas dan temen pas MOS :) kita deket sejak 1 Agustus 2010, gara2 Fun Walk dan ternyata dia udah suka sama aku sejak pertama kali ketemu. Oh iya, sebelum sama Alfan, aku sempet deket sama kakak kelas (sebut saja E) selama beberapa minggu, tapi kita ga bisa jadian karena sama2 punya pasangan saat itu. kita deket awal2 mos sih :'O dan sekarang, aku sama mas Beny Prastya sejak 11 November 2010! :* horey! wish us luck and have a long last relationship, amien! dia yang paling lama selama ini ! :D uuuuuuuuuuuuuuuuuuh I love him so muchoo!
Langganan:
Komentar (Atom)


